Sempat kritis selama dua hari, bayi 11 bulan meninggal di rumah sakit Serdang Hospital.
Bayi bernisial Z tersebut diduga telah mengalami kekerasan se*ksual dari suami pengasuhnya.
Menurut Free Malaysia Today, Kepala Polisi Kajang Ahmad Dzaffir Mohd Yussof mengatakan, ibu korban telah membawa korban ke rumah pengsuhnya,Namun, korban dilaporkan menderita sesak napas pada sore harinya.Korban lantas dibawa ke klinik Bandar Baru Bangi dan dirujuk ke Serdang Hospital.Petugas rumah sakit kemudian menghubungi ibu bayi tersebut untuk mengabarkan anaknya dalam kondisi kritis.
“Setelah tiba di rumah sakit, saya melihat pengasuh merasa sangat menyesal, tetapi suaminya tenang-tenang saja seolah-olah tidak ada yang terjadi,” katanya dikutip dari Utusan Online.
Waita itu mengatakan, dirinya sangat terpukul melihat keadaan anaknya dan meminta pelaku dihukum seberat-beratnya.
“Hati saya sangat sakit ketika saya melihat kodisi Z. Saya akan menyerahkannnya kasus ini untuk diselidiki dan pelaku dihukum,” katanya.
Dokter yang memeriksa korban melaporkan terdapat luka di alat vital dan anus korban sehingga diduga korban mengalami kekerasan se*ksual.
Korban dilaporkan meninggal karena pukulan di kepalanya yang mengakibatkan tengkoraknya retak.
Selain itu, terdapat pula luka memar di kepala korban.
Suami pengasuh bayi tersebut pun ditangkap tak lama kemudian.
Dokter yang memeriksa korban melaporkan terdapat luka di alat vital dan anus korban sehingga diduga korban mengalami kekerasan se*ksual.
Korban dilaporkan meninggal karena pukulan di kepalanya yang mengakibatkan tengkoraknya retak.
Selain itu, terdapat pula luka memar di kepala korban.
Suami pengasuh bayi tersebut pun ditangkap tak lama kemudian.
Berdasarkan hasil tes urine terbukti pria tersebut positif menggunakan sabu-sabu.
Wakil Menteri Wanita, Keluarga, dan Pembangunan Masyarakat Malaysia Hannah Yeoh mengatakan, terdapat tanda-tanda dalam kasus kekerasan se*ksual Z.
“Dalam kasus Z, ibu mengatakan, ada tanda-tanda karena anaknya menangis dan kesal ketika melihat suami pengsuhnya. Ini adalah gejala awal yang bisa dilihat oleh orangtua,” katanya dikutip dari The Star.
Menanggapi pernyataan ini Jelebu MP Datuk Jalaluddin Alias mempertanyakan, tindakan yang seharusnya diambil orangtua melihat tanda-tanda yang diberikan anaknya.
Menurutnya, orangtua lalai menjaga keselamatan anaknya karena terdapat gejala awal kekerasan tersebut.
0 Comments:
Post a Comment