Innalillahi! Gara-gara Buka Warung Nasi, Seorang Istri Di B4c0k Suami Dihadapan Anaknya

 Warga Kampung Maredan digemparkan oleh ulah seorang suami yang tega membacok leher istrinya. Sadisnya lagi, peristiwa itu terjadi di hadapan anaknya Latifa yang baru berumur 5 tahun.

"Bang, bapak motong leher mamak tadi bang,” ujar Latifa mengadu kepada sang kakak yang baru saja dijemput dari pesantren. 

Suasana dihiasi deraian air mata sang adik dan wajah lesu si abang yang bingung harus bagaimana menenangkan adiknya itu. 

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (11/3/2022). 

Jumat itu menjadi hari kelabu bagi Novi Heriani (30) warga Desa Maredan, KM 19, Simpang Haji Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak. 

Novi harus meregang nyawa di tangan suaminya sendiri Citra Darmawan (38). 

Mirisnya, tindakan tidak berperikemanusiaan ini dilakukan Citra Darmawan alias Inun di hadapan Latifa, gadis masih sangat kecil yang sebulan lalu merayakan ulang tahun ke limanya. 

Teganya Inun membacok leher istrinya karena terbakar cemburu. Pasutri ini mempunyai usaha laundry, kedai nasi dan juga jualan pulsa. 

Inun menaruh rasa cemburu ke seorang pelanggan pria, yang sering datang berbelanja ke kedainya. 

Ibu korban Marta Leni (55) menuturkan, rumah tangga anaknya tersebut memang kerap ribut terlebih sejak mereka membuka usaha itu. 

Suami anaknya cemburu dan menduga Novi berselingkuh karena sering melayani pelanggan pria. 

Leni menambahkan, pada hari kejadian raut muka Inun sudah memperlihatkan amarah. Dia mengikuti Novi yang sedang mengikuti wiridan di sana. 

"Waktu kejadian saya tidak disana, saya sedang di kedai berjualan nasi. Tiba-tiba anak saya, Novi berlari dari rumah ke kedai sekitar 100 meter dengan kondisi sabit egrek masih menempel di lehernya dan berlumuran darah. Novi berusaha lari bersama cucu saya Latifa," kata Martaleni. 

Karena telah banyak darah keluar, akhirnya Novi pun tumbang di depan kedai nasinya tersebut. Novi tumbang tepat di pangkuan sang ibu. 

Di sana Novi menghembuskan nafas terakhirnya. Leni mengatakan cucunya Latifa menjadi saksi pertengkaran mereka. 

"Kata cucu saya, mereka bertengkar di ruang tengah berebut handphone, kemudian Inun mengambil eggrek dan menebaskan ke leher Novi,” kata dia. 

Setelah kejadian itu Inun melarikan diri. Ia kemudian diburu oleh polisi. Peristiwa ini kini ditangani Polsek Tualang. 

Keluarga berharap Inun segera ditemukan dan mendapat hukuman yang setimpal. 

Sang nenek juga mengharapkan cucunya Latifa mendapat bantuan untuk menyembuhkan trauma yang dialaminya. 

" Cucu saya dalam tidurnya menangis memanggil manggil ibunya. Saya berharap Inun segera ditemukan dan anak saya mendapat keadilan. Dan kami berharap cucu saya dibantu menyembuhkan trauma nya,” harap Leni. 

Peristiwa itu dibenarkan oleh Kapolsek Tualang Alvin Agung Wibawa.

Sumber : tribunpekanbaru